Seperti apa yg di tuliskan Al Ustadz Kang Hasanul Zain dalam status bukan tetanggaku...
ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺃﻭﺭﺛﺖ ﺫﻻً ﻭﺍﻓﺘﻘﺎﺭﺍً ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﻃﺎﻋﺔ ﺃﻭﺭﺛﺖ ﻋﺰﺍً ﻭﺍﺳﺘﻜﺒﺎﺭ
Kema'shiatan yang mampu berujung pada kehinaan diri dan rasa butuh terhadap Allah jauh lebih baik ketimbang ketho'atan yang nantinya berujung pada kesombongan dan perasaan ujub.
Penjelasan Nenek Gayung...
Allah subhanahu wata'alla telah menyediakan beberapa jalan bagi mahluk-NYA yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada-NYA
(Penjelasan Kakek Gayung
biar menjadi hambaNYA benar-benar, karena melihat proporsi kita, kita masih tingkatan mahluk.)
Ada jalan positif dan ada jalan negatif...Lanjut Nenek Gayung...
Jalan positif adalah jalan taat sedangkan jalan negatif adalah jalan maksiat. Kedua jalan tersebut berbeda pada permulaannya namun jika diteliti lebih dalam maknanya akan mempunyai persamaan pada sesi endingnya.
Semua jalan yang dipilih dan ditempuh tidak sama, namun keduanya tidaklah sunyi dari yang namanya ujian.
Bagi yang melalui jalan taat, buanyak mereka cenderung untuk melihat amal ketaatan mereka. Mereka berpikir dan bahkan mengaku begitu mudahnya merasakan ketaatannya itulah yang menyampaikannya kepada Tuhan. Mereka melihat perubahan yang berlaku pada dirinya dari malas beribadah menjadi rajin beribadah, lalu mereka mengaitkan kebaikan yang berlaku pada dirinya dengan amal ibadah yang dikerjakannya.
Mereka meletakkan pencapaiannya pada amalannya. mereka juga mudah merasakan bahwa dirinya sudah suci bersih, sudah MA'RIFAT...sudah Menyatu dengan DZatNYA dan tentu saja dia berfikir bahwa Allah akan slalu memperkenankan segala permintaannya.
Perbuatan yang demikian, tanpa disadari menjadi sebuah penghalang kemajuan rohaninya. Perbuatan tersebut lebih mengarah pada kesadaran diri sendiri yang pastinya di kuasai oleh kepentingan ego pribadi, SOMBONG bin takabur bin apa lagi yaaa....
Padahal Klo kata "Kakek Gayung bilang" ---- Semakin dekat seseorang dengan Allah, maka semakin tenggelam lah ia dalam keikhlasan terhadap takdir Ilahi, sehingga dia tidak mempunyai kepentingan diri sendiri lagi, semuanya di serahkan kepada Allah... Apa lagi Ngaku sebagai Ma'rifat...
Jalan Kedua... Sebab Ma'siat
Jalan orang yang melakukan kesalahan, dosa dan maksiat. Tidak sedikit orang yang sampai kepada Allah melalui jalan ini. Dengan syarat mereka tidak berputus asa dari rahmat Allah. Yang Penting imbuh .... "Kakek Gayung"...adanya pengakuan kesalahan yang di ikuti dengan taubat
Di Situlah Rahmat Allah bisa muncul..
Kesalahan, maksiat dan dosa sering melahirkan dan membawa manusia yang insaf, bertaubat dan kembali kepada Allah. Mereka menghambakan diri sepenuhnya kepada-NYA. ---
ربما قضى عليك بلذنب فكان سببا في الوصول
Terkadang kamu terdorong ke dalam dosa tetapi dosa itu menjadi sebab wushul kepada Allah. (sharh al-Hikam)
ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺃﻭﺭﺛﺖ ﺫﻻً ﻭﺍﻓﺘﻘﺎﺭﺍً ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﻃﺎﻋﺔ ﺃﻭﺭﺛﺖ ﻋﺰﺍً ﻭﺍﺳﺘﻜﺒﺎﺭ
Kema'shiatan yang mampu berujung pada kehinaan diri dan rasa butuh terhadap Allah jauh lebih baik ketimbang ketho'atan yang nantinya berujung pada kesombongan dan perasaan ujub.
Penjelasan Nenek Gayung...
Allah subhanahu wata'alla telah menyediakan beberapa jalan bagi mahluk-NYA yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada-NYA
(Penjelasan Kakek Gayung
biar menjadi hambaNYA benar-benar, karena melihat proporsi kita, kita masih tingkatan mahluk.)
Ada jalan positif dan ada jalan negatif...Lanjut Nenek Gayung...
Jalan positif adalah jalan taat sedangkan jalan negatif adalah jalan maksiat. Kedua jalan tersebut berbeda pada permulaannya namun jika diteliti lebih dalam maknanya akan mempunyai persamaan pada sesi endingnya.
Semua jalan yang dipilih dan ditempuh tidak sama, namun keduanya tidaklah sunyi dari yang namanya ujian.
Bagi yang melalui jalan taat, buanyak mereka cenderung untuk melihat amal ketaatan mereka. Mereka berpikir dan bahkan mengaku begitu mudahnya merasakan ketaatannya itulah yang menyampaikannya kepada Tuhan. Mereka melihat perubahan yang berlaku pada dirinya dari malas beribadah menjadi rajin beribadah, lalu mereka mengaitkan kebaikan yang berlaku pada dirinya dengan amal ibadah yang dikerjakannya.
Mereka meletakkan pencapaiannya pada amalannya. mereka juga mudah merasakan bahwa dirinya sudah suci bersih, sudah MA'RIFAT...sudah Menyatu dengan DZatNYA dan tentu saja dia berfikir bahwa Allah akan slalu memperkenankan segala permintaannya.
Perbuatan yang demikian, tanpa disadari menjadi sebuah penghalang kemajuan rohaninya. Perbuatan tersebut lebih mengarah pada kesadaran diri sendiri yang pastinya di kuasai oleh kepentingan ego pribadi, SOMBONG bin takabur bin apa lagi yaaa....
Padahal Klo kata "Kakek Gayung bilang" ---- Semakin dekat seseorang dengan Allah, maka semakin tenggelam lah ia dalam keikhlasan terhadap takdir Ilahi, sehingga dia tidak mempunyai kepentingan diri sendiri lagi, semuanya di serahkan kepada Allah... Apa lagi Ngaku sebagai Ma'rifat...
Jalan Kedua... Sebab Ma'siat
Jalan orang yang melakukan kesalahan, dosa dan maksiat. Tidak sedikit orang yang sampai kepada Allah melalui jalan ini. Dengan syarat mereka tidak berputus asa dari rahmat Allah. Yang Penting imbuh .... "Kakek Gayung"...adanya pengakuan kesalahan yang di ikuti dengan taubat
Di Situlah Rahmat Allah bisa muncul..
Kesalahan, maksiat dan dosa sering melahirkan dan membawa manusia yang insaf, bertaubat dan kembali kepada Allah. Mereka menghambakan diri sepenuhnya kepada-NYA. ---
ربما قضى عليك بلذنب فكان سببا في الوصول
Terkadang kamu terdorong ke dalam dosa tetapi dosa itu menjadi sebab wushul kepada Allah. (sharh al-Hikam)
Suka Dengan Artikel Ini ?
Anda baru saja membaca artikel yang berjudul "Jalan Wushul Kepada Allah". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://wajahbaroe.blogspot.com/2013/10/jalan-wushul-kepada-allah.html.
0 komentar "Jalan Wushul Kepada Allah", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar