Ada Hikayat dari tetanggaku,...
Dia Menceritakan...
Ada Seorang Gadis kecil begitu gigih memperjuangkan demi apa yang dia cita,...
"Wahai gadis...cita-citamu kan segera terwujud jika kau mempunyai tekad membaja layaknya sang ombak yang tak pernah lelah menghantam kokohnya karang sang penjaga.....(ingat pesan ibunya di hatinya)....
Saat Cobaan begitu dahsyat...di merasa tak kuat Lalu setetes air matanya pun jatuh, hingga dia tersungkur bersujud ...dan berdoa....mengadu pada TuhanNYA
Sampai akhirnya dia terdiam, tak bergerak lagi.
Gadis kecil itu membisu, termenung… dan dalam sekejap dia mulai menggerakkan semangatnya yang masih rapuh… lalu dia mencoba melompat sambil berteriak… Aku datang wahai dunia… aku datang wahai takdir… akan kutembus badai, kan kulalui segala aral merintang… untukmu cita, untukmu harapan, untuk Sayyid ku dan untuk Tuhan...ku
Dia tersenyum puas ketika dia tahu bahwa dia mampu bangkit, ketika sadar bahwa dia mulai tegar, ketika bisa karena mulai terbiasa, ketika jalan menuju cita terbentang bagai pelangi membelah awan, ketika harapan semakin kuat dan bukan hanya sekedar angan-angan.
Gadis kecil itu mulai menikmati jalannya. Cobaan datang merintangi perjalanan hidupnya. Dengan segenap kekuatan berusaha melawan, karena dia tahu angin bukanlah lawan melainkan kawan yang mencoba melatihnya dengan berperan sebagai aral yang melintang.
Lawannya di dalam diri, jiwa kesombongan, ketidak adilan, kerakusan, keserakahan, nafsu, yang tak pernah berhenti meminta dan memelas agar segera dipenuhi dan merasa puas walau kenyataannya dia menipu karena dia tak mempunyai batas.
Lawannya di dalam hati, lembah kesulitan, keprihatinan, kegelapan, khayalan, kecemasan, keputusasaan, ketakutan, kebingungan, dan lembah kehilangan. Lawan-lawan yang harus dia tundukkan…
Moga Allah Memberikan kekuatan hingga mencapai apa yang kau tuju.....
Dia Menceritakan...
Ada Seorang Gadis kecil begitu gigih memperjuangkan demi apa yang dia cita,...
"Wahai gadis...cita-citamu kan segera terwujud jika kau mempunyai tekad membaja layaknya sang ombak yang tak pernah lelah menghantam kokohnya karang sang penjaga.....(ingat pesan ibunya di hatinya)....
Saat Cobaan begitu dahsyat...di merasa tak kuat Lalu setetes air matanya pun jatuh, hingga dia tersungkur bersujud ...dan berdoa....mengadu pada TuhanNYA
Sampai akhirnya dia terdiam, tak bergerak lagi.
Gadis kecil itu membisu, termenung… dan dalam sekejap dia mulai menggerakkan semangatnya yang masih rapuh… lalu dia mencoba melompat sambil berteriak… Aku datang wahai dunia… aku datang wahai takdir… akan kutembus badai, kan kulalui segala aral merintang… untukmu cita, untukmu harapan, untuk Sayyid ku dan untuk Tuhan...ku
Dia tersenyum puas ketika dia tahu bahwa dia mampu bangkit, ketika sadar bahwa dia mulai tegar, ketika bisa karena mulai terbiasa, ketika jalan menuju cita terbentang bagai pelangi membelah awan, ketika harapan semakin kuat dan bukan hanya sekedar angan-angan.
Gadis kecil itu mulai menikmati jalannya. Cobaan datang merintangi perjalanan hidupnya. Dengan segenap kekuatan berusaha melawan, karena dia tahu angin bukanlah lawan melainkan kawan yang mencoba melatihnya dengan berperan sebagai aral yang melintang.
Lawannya di dalam diri, jiwa kesombongan, ketidak adilan, kerakusan, keserakahan, nafsu, yang tak pernah berhenti meminta dan memelas agar segera dipenuhi dan merasa puas walau kenyataannya dia menipu karena dia tak mempunyai batas.
Lawannya di dalam hati, lembah kesulitan, keprihatinan, kegelapan, khayalan, kecemasan, keputusasaan, ketakutan, kebingungan, dan lembah kehilangan. Lawan-lawan yang harus dia tundukkan…
Moga Allah Memberikan kekuatan hingga mencapai apa yang kau tuju.....
Aamiin
Suka Dengan Artikel Ini ?
Anda baru saja membaca artikel yang berjudul "Gadis Kecilku". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://wajahbaroe.blogspot.com/2013/02/gadis-kecilku.html.
0 komentar "Gadis Kecilku", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar